Polly po-cket

GAMARI Story 01
''Ri gimana, mau ikutan kejuaraan beladiri bebas itu gak?'' tanya Angga kepada Ari, ''Ayo, tapi...'' Ari merenung, ''Tapi kenapa?'' tanya Angga, Ari pun menjawab ''Kita tidak mempunyai cukup uang untuk mendaftar!'' Angga berpikir sejenak. ''Ahha, aku punya ide!'' ''Ide apa?'' Ari keheranan. Angga pun berlari mengajak Ari menuju ke sebuah rumah megah berhalaman luas. ''Gila ini kan rumah Imam, si orang sombong itu!'' kata Ari. ''Iya juga sih, tapi ini satu-satunya jalan agar kita dapat mengikuti kejuaraan beladiri itu!!, lagipula Imam cukup jago dalam ber-tae kwon do!!'' ''Iya juga...'' Ari meng-iyakan.

Angga
Teeett!! bel pun berbunyi, seiring datangnya seorang remaja bernama Imam. ''Hei.... untuk apa bocah-bocah miskin seperti kalian datang ke rumahku hah? ingin mengemis kepadaku? pergilah kalian!'' teriak Imam. ''Kurang ajar kamu! sebenarnya kami ingin mengajakmu mengikuti kejuaraan beladiri yang bernama Rajawali! '' timpal Angga. '' Apa? Rajawali?'' Imam pun tercengang. Imam yang sebenarnya juga ingin mengikuti Rajawali, namun dia tidak memiliki satu teman pun karena tabiatnya yang buruk. Tak ada satu anak pun yang mau berteman dengannya. ''Baiklah, aku tahu kalian pasti kekurangan biaya untuk mendaftar kan? aku akan bergabung dengan kalian, tapi dengan satu syarat!'' seru Imam. Ari bertanya ''Apa syaratnya?'' Imam pun menantang ''Aku ingin bocah gendut yang bernama Ari itu melawanku, kalau dia berhasil mengalahkanku, aku akan bergabung dengan tim kalian!'' ''Baiklah!'' Ari menyanggupi. ''Kamu yakin Ri?'' tanya Angga. ''Doakan aku ya Angga!! ini semua demi piala Rajawali!!'' kata Ari. Angga pun menepuk pundak Ari untuk menyemangatinya.


Imam,
''Baiklah peraturannya sederhana, siapa yang berhasil memukul lawannya sebanyak tiga kali, dia yang menang!'' kata Angga. ''3... 2... 1... mulai!!''. Dengan cepat Imam berlari menghampiri Ari, lalu Imam mengepalkan tangannya dan memukul ke arah perut Ari, namun dengan cepat Ari berbalik dan bersalto melewati Imam, Imam pun terperangah dan melihat ke arah Ari dengan kagetnya. Dan kesempatan itu dimanfaatkan Ari dengan sangat baik, sambil melayang di udara dia menendang kepala Imam sehingga tepat mengenai pipinya, dan Imam pun terpental ke tanah. ''Satu poin untuk Ari!'' teriak Angga. ''Arggh.. kurang ajar si Ari itu! kenapa dia bisa mengenaiku semudah itu!'' gerutu Imam. Imam mencoba bangkit, namun Ari telah terlebih dulu menendang perut Imam, dan Imam pun terpental!'' ''Tunggu!''


Ari
BERSAMBUNG


Kembali
Beranda